Kecelakaan kereta yang terjadi secara beruntun pada sabtu lalu membuat tragis kita semua. Kejadian yang terjadi di Stasiun Petarukan (Pemalang), KA Argo Bromo nggrek menabrak KA Senja Utama jurusan Jakrata-Semarang, dan di Stasiun Purwosri (Solo), KA Gaya Baru Malam terserempet KA Bima. Sebanyak 35 orang tewas dari dua kecelakaan itu serta yang lainnya luka-luka.
Peristiwa tersebut berdampak negatif bagi masyarakat luas. Hal ini memberi kewaspadaan tinggi bagi pengguna kereta api. Ketakutan akn transportasi tersebut semakin menyelimuti banyk orang. “ Perlu waspada dalam memilih transportsi saat ini, kecelakaan tersebut memberi trauma saya yang sering keluar kota ,” jawab Sutanto, pengguna kreta api Gaya Baru Malam.
Dampak negatif di kalangan sangat tinggi. Kebanyakan berpandangan bahwa perlu ada rekonstruksi pemerintah dari kejadian tersebut. Pandangan itu dilihat dari buruknya PT KAI yang terus menerus mengalami kemunduran dalam transportasi. Tentunya pemerintah perlu mengkaji ulang peristiwa tersebut.
“ Pemerintah harus bertanggung jawab atas kejadian tersebut, karena diperlukan perbin sistem pada PT KAI sendiri,” ujar Putu mahasiswa Fikom Untar. Memang pemerintah harus segera memberi ketegasan dan kebijakan baru agar masyarakat mengerti situasi yang terjadi serta tidak menimbulkan kepanikan bagi penumpang. (Gisela)