Selasa, 28 September 2010

Kejahatan Bersenjata Api Makin Meresahkan

Kejahatan Bersenjata Api Makin Meresahkan

Jakarta, Onlinereportonline – Aksi kawanan Penjahat bersenjata api semakin meresahkan dikampung Pekopen, Desa Tambun Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat Sabtu ( 25/9) malam, kawanan pencuri sepeda motor menembaki warga menggunakan senjata api laras pendek. Dua warga terkena tembakan.
Sehari sebelumnya. Kawanan penjahat bersenjata api merampok ATM di Padang Sumatera Barat. Sebelumnya, belasan teroris merampok Bank CIMB Niaga di Medan, Sumatera Utara, dan menembak mati seorang polisi yang menjaga bank itu. Penggunaan senjata api kian memuncak saat kawanan teroris menambak mati 3 polisi dimarkas Kepolisian Sektor Hamparan Perak, Deli Serdang, Sumut.
Dari Padang dilaporkan, untuk memastikan keterkaitan 10 perampok di Padang dengan jaringan atau kelompok lain, polisi melacak pihak-pihak yang berhubungan dengan mereka. Salah satunya adalah meneliti data yang ada di telepon selular mereka. Kepala Kepolisian Daerah Sumbar Brigjen (Pol) Andayono di Padang, Minggu, mengatakan belum dapat memastikan keterangan aksi perampokan itu dengan jaringan teroris di Indonesia. “Saya hanya bilang, saat ini teroris sedang membangun kekuatan dan untuk itu mereka butuh banyak dana,” katanya.
Menurut Andayono, komplotan itu telah beberapa kali merampok ATM. Sepanjang 2009 hingga 2010 mereka melakukan 4 perampokan.
Sementara itu, pelayanan di Polsek Hamparan Perak kemarin kembali normal. Penjagaan juga tidak mencolok.(Gisela)

sumber Harian Kompas

Minggu, 19 September 2010

Jalur Alternatif Pemudik

Reportase Kedua
Sumber: Kompas, 8 September 2010

Jalur-jalur alternatif yang dapat dipilih di Pulau Jawa setidaknya ada dua.
Pertama, jalur alternatif bagi lintas pantai utara (pantura) Pulau jawa. Kedua, jalur alternatif dari lintas selatan Pulau Jawa.
Jalur-jalur alternatif itu patut dipertimbangkan pemudik karena hingga tidak terpantau adanya kepadatan di jalur alternatif.

Para pemudik yang melintasi Tol Jakarta-Cikampek dengan tujuan kota-kota di Jawa bagian utara disarankan untuk berbelok ke arag Bandung di kilometer 66. Pemudik bisa keluar di pintu tol Sadang, kemudian menuju Subang-Cikamurang-Tomo, lalu berbalik ke utara menuju jalan pantura untuk menyatu kembali di Tol Plumbon, Cirebon.

Selama ini, lalu lintas pantura padat kerena sebagian besar pemudik tidak mengetahui adanya jalur alternatif Sadang ke Timur.

Menurut Supardi (28) pedagang baso yang saya wawancarai di komplek rumah saya, Ia mudik ke Yogya, Jawa Tengah dan tidak tau mengenai jalur alternatif.
"Saya mudik naik bis mbak, saya ngga tau soal jalur-jalur alternatif begitu, yang nyetir kan bukan saya.
Ya lewat jalan kayak biasa aja sih waktu itu. Lewat pantura yang macet banget, saya ga ngerasain ada lewat jalan baru. Mungkin sopirnya udah biasa jalan begitu, jalan laen ga tau kali ya sopirnya."

Kepala Kepolisian Daerah Jawa Barat, Inspektur Jenderal Sutarman mengimbau pemudik agar tidak fanatik melintasi pantura.
Jalur alternatif lain yang dapat diambil adalah ruas Purwakarta-Sumedang-Wado-Malangbong untuk kemudian menyatu dengan lintas selatan Jawa.

Pemerintah mengimbau pemudik untik mempelajari jalur alternatif itu.

"Menurut saya mungkin perlu sosialisasi dari Pemerintah ya mbak. Tayangin gitu di berita-berita tivi tentang jalur alternatif, tunjukin arah-arah sama keadaan jalannya, biar kita-kita yang mudik tau sama ga takut nyoba lewat situ."

Pemerintah juga menyarankan agar para pemudik mengatur waktu mudik yang pas, agar tidak terjadi kemacetan yang parah. (Friska Irisha/915080189)

Selasa, 14 September 2010

Barang Langka, Harga Mahal=Beras

Reportase Pertama
Sumber: Kompas, 30 Agustus 2010

Jakarta, Kompas, Pemerintah Indonesia optimis memprediksikan target produksi beras nasional akan meningkat pada tahun 2010 ini, karena adanya curah hujan yang tinggi hingga kini, yang membuat petani bertanam padi lagi dengan banyaknya air yang tersedia.
Diperkirakan produksi padi akan terus meningkat sepanjang tahun ini, akan ada kenaikan sebesar 3,08 % dibanding tahun lalu.

Namun bencana alam di sejumlah negara produsen beras dan gandum turut memicu kekhawatiran global.
Rusia dan Turki sudah mengerem ekspor gandum, demikian juga thailand dan Vietnam.
China bersiap mengimpor gandum dan beras besar-besaran guna menjaga stok yang habis akibat bencana alam.

Menurut Guru Besar Pertanian Universitas Lampung, Bustanul, manajemen stok beras saat ini bermasalah karena ada beberapa target pengadaan beras yang tidak terpenuhi.
Harga beras yang jauh melebihi harga pembelian Pemerintah yang dipicu harga pasar tinggi membuat Bulog tidak kuasa meningkatkan stok didalam negeri.

Di pasar-pasar lokal harga beras naik dari Rp 6.500/kg pada bulan Juli menjadi Rp 6.662/kg pada bulan Agustus, sekalipun produksi dan pasokan beras naik.

Selain itu, bukan hanya harga besar yang kian meningkat, musim tanam padi yang berkelanjutan karena curah hujan dapat menimbulkan adanya hama dan penyakit.
Gangguan hama wereng yang terjadi di sejumlah wilayah harus segera diatasi secara serius jika tidak ingin pengadaan beras mendatang turun drastis akibat hama.

Saya menemui agen beras yang berlokasi tidak jauh dari rumah saya, Engko Aseng (55) pemilik agen beras yang menjual beras secara grosir dan eceran mengatakan bahwa harga beras kian meningkat.
"Naek terus Ci setiap bulan, dulu Engko mah ga mau jual beras kwalitas rendah, kan kasian masa orang-orang disuruh beli beras murah ga bagus begini, tapi kalo sekarang gini mah jual-jual aja dah, mahal-mahal pada ga mampu beli. Bisa sampe Rp 7.000 yang biasa, kalo kwalitas rendah goceng juga dapet kan."

Selain itu stok yang terbatas menurut Engko Aseng juga menjadi faktor naiknya harga beras.
Harga beras yang kian meningkat tidak hanya menyulitkan para pembeli namun juga para penjual. Menurut Engko Aseng, penjualannya mengalami penurunan.
"Saya kan agen sama jual eceran juga, ya ada penurunan, dibanding lalu-lalu lebih murah, lebih banyak jualnya. Sekarang penjual kayak Saya gini juga bingung gimana jualnya. Susa dah Pemerintah mah, malah ngurusin yang engga-engga."

Tentunya masalah pengadaan beras harus diatasi secara serius oleh Pemerintah, karena menyangkut kebutuhna seluruh masyarakat.
Jika harga beras terus meningkat dan produksinya terhambat hama, daya beli masyarakat akan terus berkurang, bahkan tak jarang kaum miskin memilih makan nasi aking yang sangat tidak sehat. (Friska Irisha/915080189)

Senin, 13 September 2010

Abrasi Air Ancaman Serius

Abrasi Air Ancaman Serius
Empat Orang Diperiksa Berkaitan dengan Proyek Peniggian Jalan.
Jakarta Onlinereporonline - Abrasi air tidak hanya mengancam jalan RE Martadinata, Jakarta Utara, yang ambles dini hari kemarin, tetapi semua jalan yang berdekatan dengan kali dan laut juga terancam.
Ruas jalan RE Martadinata tepatnya di depan rumah pompa Sunter Utara, ambles sepanjang 103 meter, kamis (16/9) sekitar pukul 03.00. Jalan yang termasuk jalur nadi perekonomian nasional ini ambles diduga karena tanah dibawahnya tergerus air kali dan air laut.
Pengajar Teknik Sipil Universitas Trisakti, Fransiskus Trisbiantara mengatakan perlu diteliti apakah struktur beton di bawah badan jalan sudah sesuai dengan beban dan daya dukung tanahnya.
Hingga kini, Polres Metro Jakarta Utara juga masih menyelidiki penyebab longsornya jalan yang baru dua bulan lalu dibeton itu. Polisi bersama Badan SAR Nasional juga mencari kemungkinan adanya korban hanyut ketika jalan itu hanyut.
Pencarian terhadap kemungkinan adanya korban dilakukan atas Laporan Markusen yang melihat amblesnya jalan itu. Menurut Markusen, ketika melintas di jalan itu, ia melihat ada sebuah sedan di depan motornya. Ketika itu kondisinya gelap sehingga Markusen tidak yakin apakah sedan itu ikut ambles atau selamat.
“Pemerintah harus segera memperbaiki jalan yang ambles itu, agar jalan yang merupakan salah satu jalur nadi perekonomian nasional bisa kembali normal.” Kata Budi setiawan, mahasiswa Perguruan Budi Luhur Tangerang.(Gisela)

Mudik Hemat dengan Sepeda Motor

Jumlah pemudik tahun ini yang menggunakan motor meningkat, diperkirakan mencapai 6,3 juta pengendara. Tingginya jumlah pemudik dengan menggunakan motor ini harus diantisipasi dengan baik karena resiko terjadinya kecalakaan sangat tinggi. Biasanya parapemudik yang menggunakan motor ini capek dan kelelahan di perjalanan. Alasan pemudik menggunakan motor karena biaya yang murah dan waktu yang di tempuh cepat. Salah satunya Bapak Kurniawan(48) yang sehari-hari bekerja sebagai tukang ojek mengaku kalau lebarannya tahun ini akan dirayakan di kampung halamannya bersama anak dan istrinya dengan menggunakan 3 motor.
Mas Kun biasa disapa begitu akan mulai perjalanannya pada hari ke 2 sebelum hari raya. Tidak banyak persiapan yang dilakukan Mas Kun ini, ia hanya mempersiapkan kondisi badannya agar fit dan beberapa barang bawaan saja. Waktu yang ditempuh Mas Kun nanti adalah sekitar 6 jam, dari tempat kediamannya di Cengkareng menuju kampung halamannya di Jawa Timur. Meskipun begitu banyak yang harus ia perhatikan agar ia dan keluarganya selamat sampai tujuan.

Oleh           : Ruth Dame
Sumber       :1. Republika.co.id
                  2. Bapak Kurniawan(narasumber)

Kamis, 09 September 2010

Jakarta H-1 Lebaran

H-1 sebelum Lebaran, jalanan Jakarta begitu lengang. Jakarta yang biasanya tak pernah lepas dari kemacetan, sekarang lengang sekali.
Wajar saja Jakarta rasanya sepi. Hingga H-1 lebaran, jumlah pemudik yang meninggalkan kota Jakarta melalui berbagai transportasi massal mencapai 995.256 orang. Ini baru yang menggunakan kendaraan umum, belum dihitung yang menggunakan kendaraan pribadi.

Angka tersebut didapatkan berdasarkan data yang diterima pihak Ditlantas Polda Metro Jaya selama Operasi Ketupat Jaya 2010 sejak tanggal 3-9 September. Demikian informasi dari situs TMC Polda Metro Jaya.

Pada Kamis (9/9/2010), kemarin setidaknya 347.426 pemudik telah diberangkatkan ke kampung halamannya masing-masing. Angka ini mengalami peningkatan dibanding pada hari Rabu (8/9/2010) atau H-2 lebaran dimana jumlah pemudik yang berangkat mencapai 167.757 orang.

Diana, seorang karyawati berumur 24 tahun mengaku enggan untuk mudik ke kampung halamannya di Surabaya. “Ruammee banget mbak kalo mudik hari Lebaran”, ujarnya penuh semangat. Diana mengaku lebih memilih mudik ke kampungnya saat bulan Desember. Perusahaan tempat Diana bekerja memberikan libur di bulan Desember. Ia memanfaatkan waktu tersebut untuk pulang kampung.

Kerabat Diana pun tidak keberatan. Pasalnya Diana bukan beragama Muslim, jadi tidak ada masalah baginya untuk tidak pulang kampung saat Lebaran. “ Saya sih pesen aja sama yang mudik. Hati-hati, tetap berdoa, dan menjaga kesehatan”, ujar Diana dengan penuh senyum. (Sylvia)

Pengoplos Elpiji Kena Batunya

Sudah jatuh tertimpa tangga pula. Inilah nasib yang menimpa Gatot (31). Dia harus mendapatkan perawatan itensif di UGD Rumah Sakit Global Awal Bros, lantaran mengalami 80 persen luka bakar di sekujur tubuhnya. Pasalnya, peristiwa ini terjadi akibat korban sedang melakukan pengoplosan di rumahnya di Kampung Rawa Bogor, RT 01 RW 18, Jati Mekar, Jati Asih, Kota Bekasi.

Ledakan di Koja
Selain melukai pemilik rumah, ledakan juga membuat seisi rumah hancur berantakan. Bahkan dua rumah tetangga pun ikut hancur, akibat ledakan yang cukup kuat sehingga merobohkan tembok rumah. "Ledakan kenceng sekali, korban sering berkeliling bawa gas naik motor, saya pikir agen gas," papar Sanin, tetangga korban. 

Menurut Sanin, dirinya sedang tidur dan mendengar ledakan besar. Setelah dilihat, rumahnya dan rumah pemilik oplosan tabung gas hancur berantakan. Sementara petugas kepolisian dari Polsek Jati Asih dan identifikasi Polres Metro Bekasi yang melakukan olah TKP menemukan tabung gas ukuran 3 kg sedang di oplos ke tabung gas 12 kg di dalam kamar mandi.

Menurut Desi, seorang Karyawan yang saya temui di daerah Serpong, ia sangat menyayangkan kejadian tersebut. Ia berpendapat seharusnya aparat kepolisian juga menertibkan dan melacak orang-orang yang kerap kali mengoplos Elpiji 3kg. Hal itu juga akan berdampak kepada pembeli yang memakai Elpiji 3kg. 

"Bayangkan kalau Elpiji 3kg itu meledak dirumah konsumen", ujar Desi disela-sela istirahat kontornya.

Desi menolak menggunakan Elpiji 3kg dirumahnya. "Memang sih lebih irit, tapi kalo tiba-tiba meledak malah membahayakan. Saya harap pemerintah melakukan peninjauan yang lebih tegas terhadap kasus ini. Ini sudah terlalu jauh merugikan masyarakat, bukan membantu." (sylvia)

Rabu, 08 September 2010

Pilih Jalur Alternatif


Kompas, 8 September 2010
Pilih Jalur Alternatif
Hindari perjalanan mudik setelah sahur atau buka.
             Jakarta, onlinereportonline - Para pemudik yang akan melakukan tradisi lebaran yaitu mudik, disarankan agar memilih jalur alternatif. Jalur alternatif yang dapat dipilih dipulau jawa setidaknya ada 2. Pertama, jalur alternatif bagi Lintas Pantai Utara (Pantura). Kedua, jalur alternatif dari lintas selatan pulau Jawa.
             Jalur alternatif lain yang dapat diambil adalah ruas Purwakarta – Sumedang – Wado – Malangbong untuk menyatu dengan lintas selatan Jawa. Bisa juga melintas Tol Cikampek – Padalarang – Cilenunyi, kemudian melintasi Nagreg menuju kota – kota di Jawa Tengah dan Jawa Timur.
             Disarankan kepada para pemudik agar tidak mudik secara bersamaan, terutama setelah sahur atau berbuka puasa untuk mengurangi kepadatan di jalur – jalur mudik. Sebab, kepadatan lalu lintas justru terjadi pada saat – saat itu, sebagaimana tergambar di pintu Tol Cikopo dalam 3 hari terakhir. “Diusahakan jangan sampai ada pemudik yang mudik dengan motor membawa serta anak – anak kecil”. Kata Maya Damayanti, ibu rumah tangga.
(sumber kompas, 8 September 2010)

Sabtu, 04 September 2010

PENDUKUG PEMERINTAH TERPECAH SIKAPI DPR


Bangun Gedung Ajari Boros
Jakarta Kompas – Partai Politik anggota Sekretariat Gabungan Koalisi Parpol Pendukung Susilo Bambang Yudhoyono – Boediono terpecah menyikapi polemic pembangunan gedung baru DPR, Partai Demokrat adalah partai yang masih bersikukuh membangun gedung baru DPR tetapi dengan modifikasi.
                 Mayoritas partai meminta agar pelaksanaan pembangunan gedung DPR, total senilai Rp 1,6 triliun, ditunda dan dikaji ulang. Bahkan ada yang mengusulkan agar Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) DPR dibubarkan. Mereka meminta agar anggaran biaya pembangunan gedung baru tersebut dialihkan untuk menambah anggaran pemberdayaan rakyat.
                 Tidak hanya sebagian dari pejabat yang menolak pembangunan gedung DPR yang baru. Masyarakatpun juga berpendapat, pembangunan gedung DPR sebaiknya perlu dikaji ulang. Bahkan masyarakat mengusulkan BURT dibubarkan. “Menurut saya BURT harus dibubarkan lantaran selalu mengeluarkan gagasan kontroversial, dari pengadaan mesin cuci di rumah dinas anggota DPR tahun 2004, renovasi rumah dinas, hingga pembangunan gedung baru. “Padahal DPR dipilih bukan untuk memikirkan fasilitas bagi dirinya sendiri, melainosefa Anggi Miranti.
                 Secara tegas, manager Mc Donald Bobby Susanto menyebutkan, tidak setuju gedung baru DPR dibangun saat ini. Pembangunan gedung itu tidak sesuai dengan keadaan sosial masyarakat saat ini yang diselimuti kemiskinan.
                 Kamis lalu, sekretaris Purchasing PT Aero Wisata Catering Service Astria Safitri 25 juga menilai bahwa pembangunan gedung itu kurang etis. Mahasiswa Tarumanegara Putu Arjun meminta agar pembangunan gedung baru itu dikaji ulang.
                 Secara terpisah, para mahasiswa Trisakti, menilai DPR mengajarkan pemborosan terhadap rakyat. Jangan berfikir dengan meningkatkan fasilitas yang mereka teria, dapat mengangkat status dan wibawanya.
                 “Tingkah laku yang peka terhadap nasib mayoritas rakyat yang masih miskin atau mendekati miskin, justru yang diperlukan agar dihormati dan terangkat status sosialnya sebagai wakil rakyat.(Gisela)
(sumber, Kompas 4 September 2010)