Kamis, 09 September 2010

Pengoplos Elpiji Kena Batunya

Sudah jatuh tertimpa tangga pula. Inilah nasib yang menimpa Gatot (31). Dia harus mendapatkan perawatan itensif di UGD Rumah Sakit Global Awal Bros, lantaran mengalami 80 persen luka bakar di sekujur tubuhnya. Pasalnya, peristiwa ini terjadi akibat korban sedang melakukan pengoplosan di rumahnya di Kampung Rawa Bogor, RT 01 RW 18, Jati Mekar, Jati Asih, Kota Bekasi.

Ledakan di Koja
Selain melukai pemilik rumah, ledakan juga membuat seisi rumah hancur berantakan. Bahkan dua rumah tetangga pun ikut hancur, akibat ledakan yang cukup kuat sehingga merobohkan tembok rumah. "Ledakan kenceng sekali, korban sering berkeliling bawa gas naik motor, saya pikir agen gas," papar Sanin, tetangga korban. 

Menurut Sanin, dirinya sedang tidur dan mendengar ledakan besar. Setelah dilihat, rumahnya dan rumah pemilik oplosan tabung gas hancur berantakan. Sementara petugas kepolisian dari Polsek Jati Asih dan identifikasi Polres Metro Bekasi yang melakukan olah TKP menemukan tabung gas ukuran 3 kg sedang di oplos ke tabung gas 12 kg di dalam kamar mandi.

Menurut Desi, seorang Karyawan yang saya temui di daerah Serpong, ia sangat menyayangkan kejadian tersebut. Ia berpendapat seharusnya aparat kepolisian juga menertibkan dan melacak orang-orang yang kerap kali mengoplos Elpiji 3kg. Hal itu juga akan berdampak kepada pembeli yang memakai Elpiji 3kg. 

"Bayangkan kalau Elpiji 3kg itu meledak dirumah konsumen", ujar Desi disela-sela istirahat kontornya.

Desi menolak menggunakan Elpiji 3kg dirumahnya. "Memang sih lebih irit, tapi kalo tiba-tiba meledak malah membahayakan. Saya harap pemerintah melakukan peninjauan yang lebih tegas terhadap kasus ini. Ini sudah terlalu jauh merugikan masyarakat, bukan membantu." (sylvia)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar